Kenali Perbedaan UMKM Dan Startup Berikut Ini

Apakah anda masih mengira kalau usaha UMKM dan Startup itu sama? Jika iya, maka anda harus membaca artikel ini untuk mengetahui perbedaan UMKM dan Startup. Usaha UMKM dan Startup sekilas terlihat sama, namun sebenarnya banyak perbedaan di dalamnya.

Bagi masyarakat awam, usaha Startup belum diketahui secara luas. Karena, mereka akan berpikir kalau usaha yang mereka dirikan sendiri itu disebut UMKM atau Startup. Padahal, startup dan UMKM sangatlah jauh berbeda dari segi tujuan, cara kerja, produk dan lain-lain.

Untuk mengetahui perbedaan UMKM dan Startup, simak penjelasan berikut ini

1. Tujuan

Dilihat dari segi tujuan, UMKM berfokus untuk mendapatkan keuntungan secara stabil dan besar. Sedangkan Startup berfokus pada cepatnya pertumbuhan yang dimiliki. Startup berani mengambil resiko dan berani rugi tentunya, karena itu Startup membutuhkan dana investor.

Dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan, Usaha Startup akan berani rugi dalam berinvestasi. 

Sehingga, mereka membutuhkan dana besar dari para investor untuk menjalankan usahanya. Selain itu, usaha startup harus siap untuk berhadapan dengan ketidakpastian.

2. Cara Kerja

Cara kerja startup cenderung lebih cepat dibanding UMKM, karena mereka memiliki tujuan untuk mempercepat pertumbuhan. Sehingga, startup selalu bersinggungan dengan teknologi dan anak muda yang bisa mengoperasikan teknologi.

Berbeda dengan UMKM yang berfikir jika memiliki banyak aset maka akan memperbanyak keuntungan. Hal ini tidak berlaku untuk usaha startup, karena semakin banyak aset maka akan menambah beban biaya pemeliharaan dan pembelian.

3. Produk

Dalam hal produk, Startup lebih banyak berkecimpung pada bidang teknologi informasi yang bersifat jasa. 

Contohnya seperti aplikasi, perangkat lunak, digital marketing hingga cloud based service. Startup tidak menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati langsung, melainkan jasa.

Berbeda dengan UMKM yang menghasilkan produk yang bisa dinikmati langsung oleh konsumen. Contohnya seperti makanan, fashion, perhiasan dan produk lainnya.

4. Permodalan

Dalam mengembangkan usahanya, Startup lebih memilih menggandeng investor untuk mengembangkan usaha mereka. 

Modal yang didapatkan bisa berupa investor perorangan maupun ventura. Dana yang didapatkan dari investor tentunya lebih banyak daripada UMKM.

Jika UMKM lebih memfokuskan pada perputaran modal yang dimilikinya. 

Jika usaha UMKM membutuhkan dana yang lebih, biasanya pinjaman ke bank menjadi pilihannya. Mereka meminjam dana bank dengan jangka waktu tertentu sampai bisa dikembalikan kembali.

5. Target Market

Dalam hal target market, Startup memiliki target market yang lebih luas dibanding UMKM. Walaupun UMKM sudah bisa menembus pasar internasional, namun UMKM harus mengurus berbagai upaya perizinannya. Supaya, mereka diakui di dunia internasional.

Berbeda dengan startup yang sudah bisa menembus pasar internasional secara langsung. Hal ini dikarenakan produk di usaha Startup tidak serumit seperti usaha UMKM. Produk UMKM harus menjalani berbagai prosedur supaya bisa melakukan pengiriman barang ke luar negeri.

6. Exit Strategy

Dalam usaha startup, exit strategy yang mereka rencanakan biasanya adalah akan melakukan IPO atau menjualnya ke perusahaan yang lebih besar. Karena, sejak awal dirancang, startup sudah dirancang seperti itu.

Berbeda dengan UMKM yang bisa diwariskan kepada anak atau anggota keluarga lainnya. Hal ini dikarenakan usaha UMKM tidak menggunakan investor, sehingga mereka tidak membutuhkan exit strategy layaknya usaha startup.

Penutup

Itulah informasi tentang perbedaan UMKM dan Startup yang harus anda ketahui jika ingin memulai usaha dibidang startup atau UMKM. Semoga bermanfaat!

Diskusi