Traditional Marketing vs Digital Marketing?
Dewasa ini, dunia bisnis kerap kali diributkan mengenai persoalan battle traditional marketing vs digital marketing. Baik marketing secara tradisional, maupun marketing dengan digital, seperti sekarang, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri pada suatu bisnis.
Tak heran jika hal ini sering menjadi pertanyaan sebagian pebisnis karena ingin bisa mencapai target pasar yang mereka inginkan. Karena kita ada yang salah dalam pola pemasaran yang dilakukan, maka bisa saja akan berakibat fatal pada bisnis yang sedang dijalankan perusahaan.
Pengertian Pemasaran Tradisional dan Digital
Sebelum membahas perbandingan traditional marketing vs digital marketing, mari kita bahas dulu apa itu arti kedua istilah tersebut. Traditional marketing adalah proses penyampaian suatu produk pada konsumen dengan menggunakan langsung atau media, yakni interaksi dan brosur.
Berbeda dengan pemasaran produk digital yang pastinya memanfaatkan canggihnya teknologi di masa kini. Dalam digital marketing, pebisnis hanya memerlukan sebuah perangkat yang sudah tersambung dengan jaringan internet, sehingga dapat dengan mudah menjangkau target pasarnya.
Keunggulan dan Kekurangan Pola Pemasaran Tradisional dan Digital
Masih belum menemukan jawaban dari pernyataan traditional marketing vs digital marketing? Berikut mari kupas tuntas kelebihan dan kekurangannya.
1. Strategi Pemasaran Tradisional
Pemasaran tradisional dapat dikatakan sebagai pemasaran secara offline. Ini artinya pada pola ini, pebisnis, selaku pemilik produk lebih berfokus pada kegiatan pemasaran langsung pada konsumen. Hal ini tentu memberi dampak yang positif bagi konsumen yang sudah ditargetkan.
Dapat dikatakan demikian sebab, bagi sebagian orang yang tidak mengikuti upgrade teknologi akan merasa sangat dimudahkan. Seringnya masalah ini berlaku pada konsumen lanjut usia yang lebih suka melihat langsung karena mereka tidak terlalu paham apa itu gadget atau teknologi.
Untuk kekurangannya sendiri tentu adanya biaya yang lebih besar. Biaya ini, yakni pencetakan brosur dan pemasangan baliho. Selain itu, penggunaan baliho atau media, dianggap tidak efektif karena audiens yang melihat tidak akan sesuai dengan yang ditargetkan dan sulit untuk diukur.
2. Strategi Pemasaran Digital
Sesuai dengan penjelasan di awal bahwa pemasaran digital adalah pemasaran yang memakai teknologi masa kini, maka secara tidak langsung, pebisnis dapat menyampaikan produknya secara luas, hingga menjangkau area yang cukup pelosok, asal targetnya paham teknologi.
Selain itu, berkat tidak adanya brosur dan papan reklame, maka biaya iklan dapat ditekan sedikit. Mengingat semua hal yang serba online, paling tidak kamu hanya perlu sebuah smartphone atau jika memadai belilah laptop atau PC, sehingga kegiatan pemasaran menjadi lebih fleksibel.
Untuk kekurangannya, meski relasi yang luas menjadi nilai tambah, bukan berarti tidak ada ancaman di balik itu. Persebaran yang cepat akan memungkinkan model promosi atau iklan yang kamu buat di copy paste oleh orang lain, sehingga kamu perlu terus kreatif dalam berpromosi.
Itu tadi perbandingan battle sengit antara traditional marketing vs digital marketing agar kamu semakin mudah memilih jenis promosi apa yang harus dijalankan. Jangan hanya fokus pada kelebihan dan kekurangannya saja sebab terdapat beberapa pertimbangan yang dilihat kembali.
Utamanya lihat dulu produk yang hendak dipasarkan masuk dalam golongan produk apa. Kamu juga perlu mempelajari, bahkan memahami sebenarnya target usia mana yang kamu tuju dan jadikan sebagai konsumen, serta sesuaikan pula dengan budget. Semoga membantu, ya.
Diskusi